Mengimplementasikan sebuah sistem
E-Commerce tidak semudah atau sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi
baru, namun lebih kepada pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi
bisnis). Tentu saja perubahan yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan,
terutama yang berhubungan dengan budaya kerja dan relasi dengan rekanan maupun
pelanggan (Fingar, 2000).
Sistem E-Commerce melibatkan
arsitektur perangkat lunak dan perangkat keras yang akan terus berkembang
sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga strategi pengembangan dan
penerapannya-pun akan berjalan seiring dengan siklus hidup perusahaan dan
mengembangkan sistem E-Commerce secara perlahan dan bertahap secara tidak
langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan implementasi yang dihadapi
perusahaan.
Peter Fingar menggambarkan Strategi
pengembangan E-Commerce secara evolusioner dalam bentuk diagram transisi dari
satu fase ke fase berikutnya.
Dalam pengembangan E-Commerce di
sebuah perusahaan, ada beberapa hal yang perlu di garis bawahi, di antaranya
ada :
- Sosialisasi visi E-Commerce
- Koordinas
Tujuan dari koordinasi ini adalah
pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati bersama, sehingga dalam
perjalanan implementasinya, eCommerce tidak mendapatkan gangguan yang berarti.
Seluruh pihak-pihak dalam “konsorsium” ini harus menyadari bahwa mereka semua
berada dalam sebuah ekosistem E-Commerce, dimana sistem yang ada baru akan
berjalan secara baik jika masing-masing komponennya memiliki kinerja yang baik
sesuai dengan fungsinya masing-masing.
- Penggabungan proses bisnis
Pemahaman mengenai
perilaku sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai komponen arsitektur yang
saling terkait dan terintegrasi merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh
mereka yang bertanggung jawab terhadap sistem tersebut.
Tahap ini memiliki tujuan untuk
mengadakan suatu analisa terhadap hal-hal pokok berkaitan dengan prinsip-prinsip
dasar bisnis setelah lingkungan kerjasama baru antar perusahaan terbentuk,
seperti:
- Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam E-Commerce.
- Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan menjadi target.
- Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet bagi pelanggan.
- Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang berkerja sama.
- Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis baru tersebut.
- Dan lain sebagainya.. =D.
- Menentukan Pilot Project
- Pembentukan tim
Yang harus diperhatikan oleh
manajemen perusahaan adalah suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan implementasi E-Commerce
tidak hanya harus terdiri dari mereka yang memiliki kompetensi dan
keahlian yang memadai, tetapi mereka haruslah merupakan pekerja-pekerja waktu
penuh (full time); atau dengan kata lain, mereka tidak boleh terpecah fokusnya
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam perusahaan.
Di dalam perkembangannya,
inisiatif-inisiatif baru akan terjadi, dan secara natural akanckembali ke
siklus analisa kesempatan bisnis E-Commerce (inter-enterprise assessment).
Dalam kerangka inilah evolusi
secara perlahan-lahan akan terjadi dan E-Commerce akan berkembang dari satu
tahap ke tahap berikutnya.
Semoga bermanfaat.
Tag :
E-Commerce
0 Komentar untuk " Transisi dan Siklus Pengembangan E-Commerce di Perusahaan "