Smart Phone Terbaru di Amazon

Management Service Process


Oke, saya akan melanjutan pembahasan pada postingan saya Sebelumnya yaitu jenis layanan Cloud Computing, mengenai 7 Tingkatan pada Layanan Cloud computing.  Dan yang akan coba saya kupas kali ini adalah Management Service Process.

Lanjut gan...

Seperti yang sudah dibahas, cloud computing memiliki beberapa layanan seperti pada gambar berikut :

Management Service Process


Cloud computing memberikan banyak keuntungan yang secara umum yaitu dapat ditingkatkan skala pengembangan, dapat dihandalkan, dan keamanan. Sedangkan bagi pengguna memberikan kemudahan dan keuntungan dalam menekan biaya baik dari sisi IT maupun dari sisi operasional.


Sedangkan bagi provider memberikan kemudahan bagi pengelolaan, menekan biaya dalam maintenance layanan, memberikan kemudahan dalam melakukan diffrensiasi produk dengan penggunaan SLA, optimasi resource, harga produk atau service yang dijual lebih terjangkau.


Karena setiap layanan yang terdapat pada cloud terkait dengan pelayanan public dan bisnis serta teknologi informasi yang menjadi peranan utama ( IT ), maka organisasi ICT (information and communication technologies ) membuat standarisasi yang mengatur pelayanan cloud computing yaitu ITIL V3 dan ISO/IEC 20000 : 2005.

Management Service Process

Tabel diatas menjelaskan beberapa tolak ukur yang digunakan untuk menilai setiap layanan yang diberikan oleh provider cloud berdasarkan ITIL V3 dan ISO/IEC 20000 : 2005. Dan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori yang dapat diukur,yaitu :

  • Incident manajemen : kata incident memiliki arti sesuatu hal yang tidak diinginkan dan terjadi dalam waktu yang tidak direncanakan. Konotasi dari incident lebih memiliki nuansa negatif. Incident manajemen adalah sebuah proses untuk mengatasi dan menangani segala kejadian buruk yang mungkin terjadi, termasuk masalah teknis dan pertanyaan yang diberikan oleh pengguna. Penilaiannya termasuk :

  1. Kemampuan untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kejadian. Hasilnya berupa nilai / presentasi downtime.
  2. Kemampuan untuk mengidentifikasi prioritas bisnis secara realtime dan pengalokasian sumber daya komputer secara dinamis.
  3. Kemampuan untuk mengidentifikasi potensi kejadian yang mungkin terjadi. Hasilnya berupa opini atau rekomendasi solusi. 
  4. Kemampuan helpdesk dalam mengatasi keluhan dan masalah. 
  5. Change manajemen : Memastikan setiap perubahan yang terjadi sepengetahuan pengguna, mendapatkan persetujuan, dan dikaji ulang kembali sebelum diimplementasikan oleh pengguna. Change manajemen memastikan setiap perubahan yang terjadi dalam pengendalian pengguna. Dapat dilihat di gambar berikut :
    Management Service Process
  • Capacity manajemen : Memastikan biaya yang dikeluarkan sesuai dan seimbang dengan ukuran atau harapan yang ingin dicapai melalui investasi TI. Pengukuran dilakukan dengan melihat 3 sisi yaitu :

  1. Sisi kapasitas bisnis : perencanaan dan kebutuhan bisnis diselaraskan dengan perencanaan TI di kemudian hari. Pengukuran dapat diambil dari beberapa data yang tersedia, layanan TI yang sudah tersedia, dan forecast TI. Semua pengukuran tersebut pada dasarnya hanyalah sebuah strategi.
  2. Sisi kapasitas dalam pelayanan : terfokus pada pelayanan dan pengukuran performance TI yang sedang digunakan, performance operational helpdesk TI.
  3. Sisi komponen TI : terfokus pada pengendalian, utility, dan performance komponen TI. Dapat dilihat pada gambar berikut :
    Management Service Process



  • Availability manajemen : Terfokus pada kemampuan manajemen dalam memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Dapat dilihat pada gambar berikut :
    Management Service Process

  • Problem manajemen : Terfokus pada usaha untuk meminimalkan akibat dari setiap kejadian, yang akan memberikan hasil kecilnya resiko yang akan ditanggung oleh bisnis. Problem manajemen terkait dengan change manajemen setiap kali terjadiperubahan. Dapat dilihat pada gambar berikut :
    Management Service Process 

    Serta Memiliki beberapa kategori yaitu : 


  1. Event manajemen : Terfokus pada monitoring operasional dan pengendalian.
  2. Service validasi dan testing : Memiliki beberapa focus yang ingin diraih :
  3. Meningkatkan kepercayaan untuk membuat layanan baru atau mengubah layanan tertentu, meningkatkan nilai jual.
  4. Menjadi validasi bahwa service atau layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
  5. Menjamin layanan sesuai dengan kebutuhan dengan menerbitkan terms and conditions use.

Ringkasnya :


Cloud computing memberikan banyak keuntungan yang secara umum yaitu dapat ditingkatkan skala pengembangan, dapat dihandalkan, dan keamanan.

Bagi  pengguna memberikan kemudahan dan keuntungan dalam menekan biaya baik dari sisi IT maupun dari sisi operasional.


Bagi provider memberikan kemudahan bagi pengelolaan, menekan biaya dalam maintenance  layanan, memberikan kemudahan dalam melakukan  diffrensiasi produk dengan penggunaan SLA, optimasi resource, harga produk atau service yang dijual lebih terjangkau.

Setiap layanan yang terdapat pada cloud terkait dengan pelayanan public dan bisnis  serta  teknologi  informasi  yang  menjadi  peranan  utama ( IT ).

Organisasi ICT membuat standarisasi yang mengatur pelayanan cloud computing yaitu ITIL V3 dan ISO/IEC 20000:2005.


Dan Kesimpulanya :


management service process ( MSP ) : provider cloud tertentu atau consultant cloud memberikan jasa penilaian terhadap layanan cloud computing yang tersedia di pasaran yang nantinya diselaraskan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna atau bisnis, sehingga dengan jasa dari consultant cloud ini akan didapatkan hasil layanan cloud terbaik yang cocok untuk diimplementasikan dan mendukung kinerja dan produktifitas bisnis.

Penilaian yang diberikan oleh consultant cloud tentunya mengacu dan berorientasi kepada acuan dari ITIL V3 dan ISO/IEC 20000:2005.







Demikian yang dapat saya share tentang Management Service Process. Semoga bermanfaat....

Reff : Herwin Anggeriana.



Baca juga artikel terkait :               
0 Komentar untuk " Management Service Process "

Back To Top