Pada
postingan sebelumnya , sudah saya jabarkan penerapan komputasi awan pada salah
satu vendor di Indonesia yaitu di PT.Telkom, dan MedSOs FaceBook, pada kesempatan kali ini akan coba sajikan
studi kasus yang lain. Yaitu PT. Kian Ho
Indonesia. Ok langsung
saja...
PT. Kian
Ho Indonesia merupakan
perusahaan distributor bearing
resmi di Indonesia
dan bagian subsidiary dari
Kian Ho Bearing
Pte Ltd yang
berkantor pusat di
Singapore. Kian Ho Bearing Pte Ltd adalah salah satu perusahaan
distributor resmi bearing yang go public memiliki beberapa subsidiary di 7
negara dan banyak cabang yang tersebar di beberapa negara lain.
Sebagai subsidiary dari
Kian Ho Bearing Pte Ltd, PT Kian Ho Indonesia menerapkan beberapa sistem
informasi dan sistem network yang saling terintegrasi untuk menunjang
operasional sehari-hari. Beberapa sistem yang diimplementasikan :
- SCM Navision
- LPO dan Stockcard web
- MRTG ( Multi Router Traffic Grapher )
- Helpdesk dan IT manajemen system
- VMware
Berikut
penjelasanya :
- SCM Navision merupakan sistem supply chain management yang diimplementasikan untuk menunjang operasional distribusi bearing dari Singapore ke Indonesia, yang nantinya bearing tersebut akan didistribusikan di seluruh area Indonesia ke beberapa supplier baik OEM Indonesia maupun retail bearing di seluruh Indonesia. SCM Navision adalah bagian internal sistem TI dari Kian Ho Bearing Pte Ltd Singapore.
- LPO dan Stockcard web merupakan sistem berbasis web yang diimplementasikan untuk menunjang operasional pembelian bearing di Indonesia ( antar local distributor bearing di Indonesia ) dan sistem stockcard yang berfungsi mengintegrasikan seluruh asset inventory dari perusahaan PT Kian Ho Indonesia.
- MRTG merupakan sistem monitoring network penunjang operasional. Seperti MRTG pada umumnya sistem ini untuk memonitor segala aktifitas traffic yang terjadi baik internal network maupun koneksi internet.
- Helpdesk sistem merupakan sistem helpdesk untuk memonitor aktifitas keluhan karyawan terhadap performance TI. Sedangkan IT manajemen system merupakan sistem integrasi seluruh perangkat TI berbasis network, aktifitas seluruh asset TI ( workstation komputer, server, printer, router, switch dan PABX ) di kelola dan di monitor melalui satu software atau aplikasi
* Integrasi antar sistem *
Manajemen
PT Kian Ho Indonesia menyadari beragamnya aplikasi yang ada dan memperhatikan
sisi efisiensi operasional TI. Maka diperlukan satu software yang dapat
mengakomodasi dan menjalankan seluruh aplikasi penunjang serta menghasilkan
infrastruktur TI terkendali.
Software
tersebut adalah VMware yang merupakan produk software virtualisasi dari vmware
inc. Software vmware ini diimplementasikan pada satu server blade, dan
menjalankan beberapa aplikasi penunjang operasional dalam sistem operasi yang
berbeda – beda sesuai kebutuhan aplikasi tersebut.
Sistem
operasi yang digunakan adalah linux ( Ubuntu Server ) dan Windows Server.
Aplikasi penunjang seperti LPO berbasis web, stockcard berbasis web, sistem
helpdesk berbasis web diimplementasikan dalam windows XP, untuk aplikasi SCM
Navision lebih bersifat client side dan digunakan melalui mekanisme RDC (
Remote desktop connection ).
Aplikasi penunjang yang
lain seperti IT management system dan database dari masing – masing aplikasi
tersebut diimplementasikan ke dalam sistem operasi linux. VMware
diimplementasikan dalam sistem operasi Windows Server Enterprise 2003. Seperti
yang terlihat pada gambar berikut :
- Server blade yang menjadi server utama berpusat di Jakarta dan menjadi data center bagi operasional KHI ( Kian Ho Indonesia ). Sedangkan aplikasi penunjang berada dalam mesin virtual, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar
: Mesin Virtual
Windows
Server 2008 diimplementasikan ke server blade, dan terbagi dalam tiga mesin
virtual yaitu dua buah mesin virtual dengan sistem operasi windows XP, dan satu
buah mesin virtual berbasis linux.
KHI
( PT Kian Ho Indonesia ) sebagai subsidiary KHB ( Kian Ho Bearing Pte Ltd )
Singapore memiliki autorisasi untuk menerapkan TI policy ( aturan ) secara
mandiri untuk diterapkan dalam infrastruktur TI di Indonesia.
Infrastruktur
TI di KHB Singapore menerapkan SCM Navision untuk menunjang operasionalnya,
sesuai policy ( aturan ) TI KHB Singapore, semua subsidiary dari KHB diwajibkan
untuk menggunakan SCM Navision melalui protocol RDC ( remote desktop connection
) dan koneksi yang terjadi harus melalui VPN internet dengan enkripsi IPSec.
Semua
pemesanan dan pengiriman barang baik dari Singapore ke Indonesia maupun dari
Indonesia ke Singapore melalui software atau aplikasi SCM Navision. Manajemen
KHI menyadari pentingnya SCM Navision dalam menunjang operasional serta
menyadari kepentingan internal KHI yang bersifat confidential ( rahasia untuk
KHB ), maka TI manajemen KHI menyerahkan tanggung jawab koneksi internet ( VPN
dan implementasi keamanan transaksi ) kepada provider ISP yaitu Biznet.
Untuk
kepentingan internal KHI maka dibuat dua mesin virtual dengan sistem operasi
yang sejenis yaitu windows XP ( gambar Mesin Virtual) diatas. Mesin virtual
pertama menangani dan bertanggung jawab terhadap semua aktifitas user ketika
mengakses web service, Pada mesin virtual pertama hanya aplikasi yang
diimplementasi, tetapi database terkoneksi pada mesin virtual berbasis linux.
Aliran alur jaringan dapat dilihat pada (gambar Mesin Virtual ) diatas, dengan
anak panah berwarna hitam ( → ).
Aplikasi
yang diimplementasikan pada mesin virtual pertama adalah LPO berbasis web, dan
stockcard berbasis web. Dalam perencanaan TI di kemudian hari skalabilitas dari
aplikasi LPO dan stockcard akan ditingkatkan dimana saat ini skalabilitasnya
terkoneksi ke BB dan ke email.
Aplikasi
pada mesin virtual pertama, menggunakan php berbasis framework dengan web
servernya adalah Abyss Web Server. Ketika user dari KHI batam dan KHI cakung
terkoneksi ke aplikasi LPO dan stockcard melalui internet, maka server blade
yang memiliki IP public dengan kemampuan virtual manajemen sistem vmware,akan
menjalankan dan meneruskan request ini ke mesin virtual pertama dimana aplikasi
LPO dan stockcard diimplementasikan.Aliran alur jaringan dapat dilihat pada(gambar
Mesin Virtual)diatas dengan anak panah berwarna coklat ( → ).
Mesin
virtual kedua menjadi pusat data dari semua aplikasi internal KHI, database
yang digunakan adalah mysql. Aplikasi IT manajemen sistem berfungsi sebagai
aplikasi realtime yang memonitor semua device atau peralatan TI yang dijadikan
sebagai asset IT.
Secara
berkala aplikasi IT manajemen sistem akan mengecek kondisi dan status peralatan
TI KHI yang berbasis network,hal ini dilakukan dengan tujuan pengendalian atau
kontroling terhadap peralatan tersebut, sehingga setiap problem dari peralatan
TI KHI dapat terdeteksi dan mendapatkan alert sistem kepada team helpdesk TI
KHI.Seperti yang terlihat pada gambar dengan anak panah berwarna biru ( → ).
Mesin virtual ketiga
merupakan windows XP yang difungsikan sebagai workstation atau komputer client
dengan tujuan untuk menyatukan koneksi VPN, dan melakukan remote desktop
connection ( RDC ) untuk pemakaian SCM Navision di private cloudnya LHB
Singapore.
Gambar
diatas merupakan interface dari virtual management system VMware.
Gambar
diatas merupakan aplikasi LPO berbasis web yang dapat diakses melalui internet
dan untuk keperluan internal. Pengguna memerlukan userid dan password yang
setiap bulan akan berganti. Aplikasi ini juga memiliki alert sistem untuk
menyetujui transaksi yang terjadi, dan alert tersebut terkirim ke blackberry
dan email sistem.
Gambar
diatas merupakan aplikasi IT management system, yang merupakan aplikasi
berbasis web dapat diakses melalui internet, dibangun dengan framework php. API
yang diterapkan dalam aplikasi ini lebih difokuskan kepada fungsi monitoring
peralatan TI di KHI.
Gambar
diatas merupakan remote desktop connection berbasis web, diimplementasikan
dalam mesin virtual ketiga dengan sistem operasinya windows XP, ketika user
mengakses mesin virtual ketiga melalui koneksi internet, maka secara automatis
mesin virtual ketiga akan terkoneksi dengan server KHB Singapore. Aplikasi ini
juga menggunakan platform API
Jaringan
pada mesin virtual ketiga ini didukung dengan private cloud melalui koneksi
internet berbasis VPN IPSec yang disupply oleh provider Biznet.
Gambar
diatas merupakan aplikasi stockcard berbasis web yang diimplementasikan dalam
mesin virtual pertama, dengan database yang berada di mesin virtual kedua
dengan sistem operasi linux.
Yah,
demikianlah postingan kali ini Penerapan Komputasi Awan dengan studi Studi kasus pada PT. Kian Ho Indonesia.
Semoga
bermanfaat.
Main
Refferences : Herwin Anggeriana.
Tag :
Cloud Computing
0 Komentar untuk " Penerapan Komputasi Awan Studi kasus PT. Kian Ho Indonesia. "