Ekonomi digital didefinisikan
oleh Amir Hartman sebagai “the virtual arena in which business actually is
conducted, value is created and exchanged, transactions occur, and one-to-one
relationship mature by using any internet initiative as medium of exchange”
(Hartman, 2000).
Keberadaannya ditandai dengan
semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan
internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan
atau pun antar individu.
Karakteristik Ekonomi Digital
Don Tapscott menemukan dua belas karakteristik
penting dari ekonomi digital yang harus diketahui dan dipahami oleh para
praktisi manajamen, yaitu: Knowledge, Digitazion, Virtualization,
Molecularization, Internetworking, Disintermediation, Convergence, Innoavation,
Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance. (Tapscott, 1996).
- Knowledge
Jika di dalam ekonomi klasik
tanah, gedung, buruh, dan uang merupakan faktor-faktor produksi penting, maka
di dalam ekonomi digital, knowledge atau pengetahuan merupakan jenis sumber
daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. Mengingat bahwa pengetahuan
melekat pada otak manusia, maka faktor intelegensia dari sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan merupakan penentu sukses tidaknya organisasi tersebut
dalam mencapai obyektifnya. Pengetahuan kolektif inilah yang merupakan value
dari perusahaan dalam proses penciptaan produk dan jasa. Di samping itu,
kemjuan teknologi telah mampu menciptakan berbagai produk kecerdasan buatan (artificial
intelligence) yang pada dasrnya mampu membantu manajemen dan staf perusahaan
untuk meningkatkan kemampuan intelegensianya (knowledge leveraging).
- Digitization
Digitazion merupakan suatu proses
transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit “0” dan “1”
(bilangan berbasis dua). Walaupun konsep tersebut sekilas nampak sederhana,
namun keberadaannya telah menghasilkan suatu terobosan dan perubahan besar di
dalam dunia transaksi bisnis. Lihatlah bagaimana bentuk gambar dua dimensi seperti
lukisan dan foto telah dapat direpresentasikan ke dalam format kumpulan bit
sehingga dapat dengan mudah disimpan dan dipertukarkan melalui media
elektronik.
Hal ini tentu saja telah dapat
meningkatkan efisiensi perusahaan karena mengurangi biaya-biaya terkait dengan
proses pembuatan, penyimpanan, dan pertukaran media tersebut. Bahkan teknologi
terakhir telah dapat melakukan konversi format analog video dan audio ke dalam
format digital. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan manusia
untuk saling bertukar informasi secara cepat melalui email ke seluruh penjuru
dunia semakin memudahkan proses pengiriman dan pertukaran seluruh jenis
informasi yang dapat di-digitasi.
Dengan kata lain, jika produk dan
jasa yang ditawarkan dapat direpresentasikan dalam bentuk digital,maka
perusahaan dapat dengan mudah dan murah menawarkan produk dan jasanya ke
seluruh dunia. Electronic publishing, virtual book store, internet banking, dan
telemedicine merupakan contoh berbagai produk dan jasa yang dapat ditawarkan di
internet.
- Virtualization
Berbeda dengan menjalankan bisnis
di dunia nyata dimana membutuhkan aset-aset fisik semacam gedung dan alat-alat
produksi, di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang memungkinkan
seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat
menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia.
Di dalam dunia maya, seorang
pelanggan hanya berhadapan dengan sebuah situs internet sebagai sebuah
perusahaan (business to consumer), demikian pula relasi antara berbagai
perusahaan yang ingin saling bekerja sama (business to business). Dalam
menjalin hubungan ini, proses yang terjadi lebih pada transaksi adalah
pertukaran data dan informasi secara virtual, tanpa kehadiran fisik antara
pihak-pihak atau individu yang melakukan transaksi. Dengan kata lain, bisnis
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam per-hari dan 7 hari
seminggu secara on-line dan real time.
- Molecularization
Organisasi yang akan bertahan
dalam era ekonomi digital adalah yang berhasi menerapkan bentuk molekul. Bentuk
molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi
dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan.
Charles Darwin mengatakan bahwa
bangsa yang akan bertahan bukanlah yang paling besar atau paling kuat,
melainkan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan.
- Internetworking
Tidak ada perusahaan yang dapat
bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, demikian
salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Berdasarkan model
bisnis yang dipilih, perusahaan terkait harus menentukan aktivitas inti-nya
(core activity) dan menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk membantu
melaksanakan proses-proses penunjang (supporting activities). Contoh dari pihak-pihak
yang umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners,
merchants, pemasok (supplier), dan lain sebagainya. Konsep bisnis yang ingin
menguasai sumber daya sendiri dari hulu ke hilir tidak akan bertahan lama di
dalam ekonomi digital.
- Disintermediation
Ciri khas lain dari arena ekonomi
digital adalah kecenderungan berkurangnya mediator (broker) sebagai perantara
terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. Contohnya mediator-mediator
dalam aktivitas ekonomi adalah wholesalers, retailers, broadcasters, record
companies, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan klasik yang
menggantungkan diri sebagai mediator dengan sendirinya terpaksa harus gulung
tikar dengan adanya bisnis internet. Pasar bebas memungkinkan terjadinya transaksi
antar individu tanpa harus melibatkan pihak-pihak lain.
- Convergence
Kunci sukses perusahaan dalam
bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam
mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu: computing, communications, dan
content. Komputer yang merupakan inti dari industri computing merupakan pusat
syaraf pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan transaksi
usaha.
Adapun produk industri
communications yang paling relevan adalah infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi sebagai pipa penyaluran data dan informasi dari satu tempat ke
tempat lainnya. Persaingan sesungguhnya terletak pada industri content yang
merupakan jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada
pasar di dunia maya. Ketiga hal di atas merupakan syarat mutlak yang harus
dimiliki dan dikuasai pemakainnya untuk dapat berhasil menjalankan bisnis
secara sukses.
- Innovation
Aktivitas di internet adalah
bisnis 24 jam, bukan 8 jam seperti layaknya perusahaan perusahaan di dunia
nyata. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sangat sulit dipertahankan
mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain sangat
mudah untuk ditiru.
Oleh karena itulah inovasi secara
cepat dan terus-menerus dibutuhkan agar sebuah perusahaan dapat bertahan.
Manajemen perusahaan harus mampu menemukan cara agar para pemain kunci di dalam
organisasi (manajemen dan staf) dapat selalu berinovasi seperti layaknya
perusahaan-perusahaan di Silicon Valley. Konsep learning organization patut
untuk dipertimbangkan dan diimplementasikan di dalam perusahaan.
- Prosumption
Di dalam ekonomi digital batasan
antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat jelas menjadi kabur.
Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen
yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis.
Contohnya adalah seseorang yang harus membayar 5 dolar US untuk mendapatkan
akses ke dalam sebuah sistem mailing list. Kemudian yang bersangkutan membuat
sebuah komunitas mailing list dimana setiap anggotanya harus membayar 1 dolar
US kepadanya. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh
untung dari usaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan
dikategorikan sebagai prosumer.
- Immediacy
Di dunia maya, pelanggan
dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama.
Dalam memilih perusahaan, mereka hanya menggunakan tiga kriteria utama. Secara
prinsip mereka akan mengadakan transaksi dengan perusahaan yang menawarkan
produk atau jasanya secara cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan
perusahaan sejenis. Mengingat bahwa switching cost di internet sangat mudah dan
murah, maka pelanggan akan terus menerus mencari perusahaan yang paling
memberikan benefit tertinggi baginya. Melihat hal inilah maka perusahaan harus
selalu peka terhadap berbagai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan
pelayanan tertentu.
- Globalization
Esensi dari globalisasi adalah
runtuhnya batas-batas ruang dan waktu (time and space). Pengetahuan atau
knowledge sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan geografis sehingga
keberadaan entitas negara menjadi kurang relevan di dalam menjalankan konteks
bisnis di dunia maya.
Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk
melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk
dan jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan
ditransfer dan disimpan di bank yang paling aman dan memberikan bunga terbesar.
Segmentasi market yang selama ini
sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan
kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia
maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.
- Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi
digital adalah terjadinya fenomena perubahan struktur sosial dan budaya sebagai
dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan
kehidupan sehari-hari.
Semakin ringkasnya organisasi
akan menyebabkan terjadinya pengangguran dimana-mana, mata pencaharian para
mediator (brokers) menjadi hilang, para pekerja menjadi workoholic karena
persaingan yang sangat ketat, pengaruh budaya barat sulit untuk dicegah karena
dapat diakses bebas oleh siapa saja melalui internet, dan lain sebagainya
merupakan contoh fenomena yang terjadi di era ekonomi digital.
Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam menghadapi
segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk (bumerang)
bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Seomoga Bermanfaat.
Tag :
E-Commerce
0 Komentar untuk " Karakteristik Ekonomi Digital "