Siklus hidup
sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan
sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari
siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Empat tahap
pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system development
life cycle – SDLC). Tulisan kali ini hanya akan membahas tentang Tahap
Perencanaan khususnya pada langkah Membuat Studi Kelayakan.
1. Tahap
Perencanaan
Menyadari masalahü
Mendefinisikan masalahü
Menentukan tujuan sistemü
Mengidentifikasi kendala sistemü
Membuat studi kelayakanü
Menyiapkan usulan penelitian sistemü
Menyetujui atau menolak proyek penelitianü
Menetapkan mekanisme pengendalianü
Menyadari masalahü
Mendefinisikan masalahü
Menentukan tujuan sistemü
Mengidentifikasi kendala sistemü
Membuat studi kelayakanü
Menyiapkan usulan penelitian sistemü
Menyetujui atau menolak proyek penelitianü
Menetapkan mekanisme pengendalianü
Studi
kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek
baik itu dari aspek hukum, sosial, ekonomi, budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya.
Mengingat
bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil dari
studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis
layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Studi
kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan yang
tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Hal tersebut
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonomi, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Tujuan utama dari Studi Kelayakan ini diantaranya
adalah:
Menghindari resiko kerugian§
Memudahkan perencanaan seperti merencanakan jumlah dana, kapan dan§ dimana proyek akan dilaksanakan, siapa yang akan membangun dan seberapa keuntungan yang akan dihasilkan.
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya berbagai rencana yang disusun, maka akan memudahkan pelaksanaan bisnis.§
Memudahkan pengawasan, dimana pelaksanaan usaha tidak akan melenceng dari rencana yang telah dibentuk.§
Memudahkan Pengendalian sehingga dapat mengendalikan pelaksanaan agar tidak berantakan dan tujuan perusahaan dapat tercapai.§
Sources :
http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab8.pdf
http://www.docstoc.com/docs/21341111/Pendefinisian-Studi-Kelayakan-Bisnis/
Menghindari resiko kerugian§
Memudahkan perencanaan seperti merencanakan jumlah dana, kapan dan§ dimana proyek akan dilaksanakan, siapa yang akan membangun dan seberapa keuntungan yang akan dihasilkan.
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya berbagai rencana yang disusun, maka akan memudahkan pelaksanaan bisnis.§
Memudahkan pengawasan, dimana pelaksanaan usaha tidak akan melenceng dari rencana yang telah dibentuk.§
Memudahkan Pengendalian sehingga dapat mengendalikan pelaksanaan agar tidak berantakan dan tujuan perusahaan dapat tercapai.§
Sources :
http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab8.pdf
http://www.docstoc.com/docs/21341111/Pendefinisian-Studi-Kelayakan-Bisnis/
Tag :
SMBD
0 Komentar untuk " SIKLUS HIDUP SISTEM (Tahap Perencanaan Memerlukan Studi Kelayakan) "